BAB 11
PENGERTIAN KELOMPOK REFERENSI
Kelompok
Referensi (Reference Group) atau Kelompok Rujukan atau Kelompok Acuan merupakan
sekelompok orang yang dianggap memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi,
bahkan perilaku terhadap orang lain secara langsung ataupun tidak
langsung, dan dianggap sebagai pembandingan bagi seseorang dalam membentuk
nilai dan sikap umum/khusus atau pedoman khusus bagi perilaku. Kelompok
referensi memberikan standar (norma atau nilai) yang dapat menjadi
perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berfikir atau berperilaku,
dan kelompok ini berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan
keputusan. Menurut Sumarwan (2003),
kelompok referensi (preference group) adalah
seorang individu atau sekelompok orang yang
secara nyata mempengaruhi seseorang. Sedangkan menurut Kotler dan Keller
(2000), kelompok referensi sebagai kelompok yang mempunyai pengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Dan
menurut Herbet H. Hyman, kelompok acuan didefinisikan sebagai orang atau
kelompok orang yang mempengaruhi secara bermakna suatu perilaku individu. Pada
awalnya kelompok acuan dibatasi secara sempit dan hanya mencakup
kelompok-kelompok dengan siapa individu berinteraksi secara langsung (keluarga
dan teman-teman akrab). Tetapi konsep ini secara berangsur-angsur telah
diperluas mencakup pengaruh perorangan atau kelompok secara langsung
maupun tidak langsung. Kelompok acuan tidak langsung terdiri dari orang-orang
atau kelompok yang masing-masing tidak mempunyai kontak langsung, seperti para
bintang film, pahlawan olahraga, pemimpin politik, ataupun orang yang
berpakain baik dan kelihatan menarik di sudut jalan (Schiffman, Leon G. and
Kanuk, Leslie Lazar, 2000).
Kelompok referensi merupakan hal yang sangat penting
dan ide yang berpengaruh besar dalam Perilaku konsumen. Sebab, kelompok
referensi adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagi perbandingan
(referensi) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai umum atau khusus, atau
dalam berperilaku. Dari perspektif pemasaran, kelompok referensi merupakan
kelompok yang dianggap sebagai dasar referensi bagi seseorang dalam menentukan
keputusan pembelian atau konsumsi mereka.
Pengaruh Kelompok Referensi Menurut Hawkins et al.
(2007), terdapat tiga pengaruh kelompok referensi, yaitu:
1. Pengaruh
informasional ( Informational influence) terjadi ketika seorang individu
menggunakan perilaku dan pendapat anggota KR sebagai sumbangan informasi yang
sangat berguna.
2. Pengaruh
normatif (normative influence), kadang-kadang merujuk pada pengaruh utilitarian
(utilitarian influence), terjadi ketika individu memenuhi ekspektasi kelompok
untuk mendapat reward langsung untuk menghindari sanksi.
3. Pengaruh
Identifikasi ( Identification influence ), juga disebut value-expressive
influence, terjadi ketika individu telah mengalami internalisasi nilai dan
norma grup Dan terdapat tiga cara yang disampaikan oleh Engel et al. (1994),
yaitu:
a. Pengaruh
Utilitarian (Normatif) Pengaruh kelompok referensi dapat diekspresikan melalui
tekanan untuk tunduk pada norma kelompok; oleh karena itu lazim mengacu
pada pengaruh normatif. Contohnya, ketika seorang individu memenuhi harapan
kelompok untuk mendapatkan hadiah langsung atau menghindari hukuman.
b. Pengaruh
Nilai-ekspresif Kelompok rujukan juga dapat melaksanakan fungsi nilai-ekspresif,
di mana suatu kebutuhan akan hubungan psikologis dengan suatu kelompok tampak
jelas dengan penerimaan norma, nilai, atau perilaku kelompok tersebut dan
respons penyesuaian diri dibuat, walaupun tidak ada motivasi untuk menjadi seorang
anggota. Sederhananya adalah ketika seorang individu kelompok menggunakan norma
dan nilai-nilai dianggap sebagai panduan bagi sikap mereka sendiri atau
nilai-nilai.
c. Pengaruh
Informasi Konsumen kerap menerima opini orang lain sewaktu memberikan bukti
yang dapat dipercaya dan dibutuhkan mengenai realitas. Perilaku dan pendapat
kelompok referensi digunakan sebagai berguna potongan informasi yang
berpotensi.
Jenis-Jenis Kelompok Referensi Sumarwan (2003,p.253)
menggolongkan kelompok referensi berdasarkan posisi dan fungsinya, yaitu:
1. Kelompok
Formal Yaitu kelompok yang memiliki struktur organisasi secara tertulis dan
keanggotaannya terdaftar secara resmi. Contohnya, Serikat Pekerja Indonesia,
Universitas dll.
2. Kelompok
Informal Yaitu kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis
dan keanggotaannya tidak terdaftar secara resmi. Contohnya, kelompok bermain
futsal, kelompok arisan dll.
Kelompok Aspirasi Yaitu kelompok yang memperlihatkan
keinginan untuk mengikuti norma,nilai,maupun perilaku dari orang lain yang
dijadikan kelompok acuan. Anggota kelompok aspirasi tidak harus menjadi anggota
dalam kelompok referensinya, atau antar anggota aspirasi tidak harus menjadi
anggota kelompok referensinya dan saling berkomunikasi. Contoh, anak-anak muda
yang mengikuti gaya berpakaian para selebriti Korea atau Amerika.
3. Kelompok Disosiasi Yaitu seseorang
atau kelompok yang berusaha menghindari asosiasi dengan kelompok referensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar