Jumat, 21 November 2014

PENGARUH SITUASI


BAB 13
PENGARUH SITUASI
Pengaruh Situasi Terhadap Perilaku Konsumen Pengaruh situasi Pengaruh situasi sangatlah berbengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu barang atau produk. Faktor lingkungan adalah hal yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Berikut ada lima karakteristik situasi konsumen yaitu: a. Lingkungan Fisik Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen. b. Lingkungan Sosial Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut. c. Waktu Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli roti. d. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Misalkan konsumen yang belanja untuk acara keluarga di rumah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri. e. Suasana Hati Suasana hati atau kondisi jiwa yang sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesa-gesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi. A. Jenis-jenis situasi konsumen:
1.      SITUASI KOMUNIKASI
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi. Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui : Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga. Komunikasi Tulisan dengan membaca koran, majalah, poster, billboard, brosur, leaflet dsb. Informasi diperoleh dari iklan saat sedang menonton televise, saat sedang mendengarkan radio, langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman di rak dan di depan toko.
 2. SITUASI PEMBELIAN
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi keputusan membeli. Misalnya, ketika konsumen berada di pegunungan, ia mungkin akan bersedia membayar untuk memperoleh jagung bakar berapa saja harganya ketika lapar dan ingin makanan yang hangat.

3. SITUASI PEMAKAIAN
Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa yang merupakan situasi atau suasana ketika konsumen ingin mengkonsumsi / mengunakan suatu produk atau jasa. Konsumen sering kali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misalnya, konsumen muslim sering menggunakan pakaian muslim pada saat hari raya idul fitri atau hari besar keagamaan lainnya. Situsi seperti ini lah yang digunakan oleh produsen untuk menggunakan konsep situasi pemakaian. B. Interaksi orang – situasi Situasi pembelian mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa situasi pembelian mampu menghadirkan keinginan konsumen untuk membeli karena situasi ini bisa menjadi stimulus terhadap keputusan konsumen untuk membeli. Gaya hidup pembelian juga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen atas sesuatu. Konsumen dengan gaya hidup berlebihan ternyata juga mengikuti mode-mode pakaian khususnya, misalnya celana jeans sehingga gaya hidup mereka berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang dilakukan. Situasi pembelian dan gaya hidup terhadap mode bagi konsumen dengan gaya hidup believer ternyata cukup tinggi mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen C. Pengaruh situsasi yang tak terduga Situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu barang. Misalnya, seseorang ingin menulis tetapi pensil mekanik yg ia punya ternyata tidak ada isi pensilnya, dengan keadaan yang seperti itu maka keputusan yang ia pilih adalah dengan membeli isi pensil mekaniknya dan melanjutkan tulisannya.

PENGARUH SITUASI


BAB 13
PENGARUH SITUASI
Pengaruh Situasi Terhadap Perilaku Konsumen Pengaruh situasi Pengaruh situasi sangatlah berbengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu barang atau produk. Faktor lingkungan adalah hal yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Berikut ada lima karakteristik situasi konsumen yaitu: a. Lingkungan Fisik Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen. b. Lingkungan Sosial Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut. c. Waktu Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli roti. d. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Misalkan konsumen yang belanja untuk acara keluarga di rumah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri. e. Suasana Hati Suasana hati atau kondisi jiwa yang sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesa-gesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi. A. Jenis-jenis situasi konsumen:
1.      SITUASI KOMUNIKASI
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi. Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui : Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga. Komunikasi Tulisan dengan membaca koran, majalah, poster, billboard, brosur, leaflet dsb. Informasi diperoleh dari iklan saat sedang menonton televise, saat sedang mendengarkan radio, langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman di rak dan di depan toko.
 2. SITUASI PEMBELIAN
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi keputusan membeli. Misalnya, ketika konsumen berada di pegunungan, ia mungkin akan bersedia membayar untuk memperoleh jagung bakar berapa saja harganya ketika lapar dan ingin makanan yang hangat.

3. SITUASI PEMAKAIAN
Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa yang merupakan situasi atau suasana ketika konsumen ingin mengkonsumsi / mengunakan suatu produk atau jasa. Konsumen sering kali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misalnya, konsumen muslim sering menggunakan pakaian muslim pada saat hari raya idul fitri atau hari besar keagamaan lainnya. Situsi seperti ini lah yang digunakan oleh produsen untuk menggunakan konsep situasi pemakaian. B. Interaksi orang – situasi Situasi pembelian mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa situasi pembelian mampu menghadirkan keinginan konsumen untuk membeli karena situasi ini bisa menjadi stimulus terhadap keputusan konsumen untuk membeli. Gaya hidup pembelian juga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen atas sesuatu. Konsumen dengan gaya hidup berlebihan ternyata juga mengikuti mode-mode pakaian khususnya, misalnya celana jeans sehingga gaya hidup mereka berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang dilakukan. Situasi pembelian dan gaya hidup terhadap mode bagi konsumen dengan gaya hidup believer ternyata cukup tinggi mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen C. Pengaruh situsasi yang tak terduga Situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu barang. Misalnya, seseorang ingin menulis tetapi pensil mekanik yg ia punya ternyata tidak ada isi pensilnya, dengan keadaan yang seperti itu maka keputusan yang ia pilih adalah dengan membeli isi pensil mekaniknya dan melanjutkan tulisannya.

PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA


BAB 12
PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA

Saat ini keberadaan keluarga dan rumah tangga sanga tmempengaruhi pola dan perilaku konsumen seseorang. Hal ini didasarkan pada gaya hidup keluarga maupun rumah tangga tersebut. Semakin tinggi derajat keluarga tersebut, maka makin tinggi pula tingkat perilaku konsumen mereka . Sebagai contoh, jika jika dalam suatu keluarga dan rumah tangga merasa memerlukan atau membutuhkan mobil atau  pun  motor  untuk keperluan transportasi,  serta memerlukan fasilitas-fasilitas elektronik maupun  furniture,  dan mereka memiliki kemampuan untuk membeli kebutuhan tersebut maka mereka akan membelinya.   Dan sebaliknya, jika keluarga dan rumah tangga memiliki berbagai kebutuhan, tetapi tidak diimbangi oleh kemampuan untuk membelinya, maka mereka akan memilihat memprioritaskan kebutuhan mereka yang keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen penting dalam masyarakat, yang paling lebih penting. Dan telah diteliti secara eksensif. Para pemasar tertarik dengan peran dan pengaruh relative dari suami, istri dan  anak - anak dalam pembelian berbagai macam produk dan jasa. Peran dan pengaruh ini akan sangat bervariasi di Negara-negara dan kelas-kelas  social yang berbeda. Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah tangga. Peranan ganda atau aktor ganda adalah normal.  Beberapa studi perilaku konsumen berpendapat bahwa keluargalah bukan individu yang harus menjadi unit analisis dalam perilaku konsumen. Apa saja keuntungan dan kerugian penggunaan keluarga sebagai unit analisis? Keuntungan keluarga sebagai unit analisis ialah : Banyak produk dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Contoh : Rumah merupakan contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, dan mungkin melibatkan anak, kakek/nenek atau anggota lain dari keluarga besar dan mereka terlibat dalam berbagai tahapo keputusan. Contoh lain: Kegiatan waktu senggang bagi banyak keluargaadalah berkunjung ke pusat perbelanjaan setempat. Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang membeli berbagai barang rumah tangga, busana, dan makanan. Ketika pembelian dibuat oleh individu, keputrusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya. Orang bertanggung jawab untuk pembelian dan persiapan makanan keluarga mungkin bertindak sebagai individu di pasar swalayan, tetapi dipengaruhi oleh preferensi dan kekuasaan lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin menyukai makanan dan kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek mobil yang sama dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga dalam keputusan konsumen tersebut benar-benar meresap. Kerugiannya keluarga sebagai unit analisis: Penggunaan keluarga sebagai unit analisis yaitu kesulitan dalam mempelajari keluarga sebagai organisasi. Bagaimana suatu iklan didesain agar mengimbau perbedaan dalam peranan instrumental dan ekspresif di dalam keluarga? Carilah masing-masing 2 contoh iklan yang menggambarkan peranan instrumental dan ekspresif dalam keluarga! a. Pada iklan lifebuoy diatas menggambarkan bahwa seorang anak perempuan ingin mempunyai rambut kuat dan lebat pada hari ulang tahunnya. Sang ibu memberikan shampoo yang lifebuoy kepadaanaknya agar rambutnya kuat dan lebat sepanjang hari dan pada saat pesta ulang tahunnya, temannya bertanya “ibu kamu ngasih kado apa?’.anak menjawab “ rambut kuat dan lebat seperti yang ku mau”. Anak tersebut mengidolakan rambut ibunya yang bagus, panjang dan lebat. Sehingga ia pun memakai shampoo sepertiibunya.
Pada iklan pepsodent Ayah Adi dan Dhika menggambarkan bahwa seorang ayah yang mengajarkan anaknya untuk sikat gigi sebelum tidur karena sikat gigi sebelum tidur itu penting. Sang anak menurut karena ia tahu bahwa gigi ayahnya sehat dan tak berlubang karena ayahnya rajin sikat gigi sebelum tdur, oleh sebab itu sang anak mengikuti kebiasaan malam ayahnya. Pada iklan sabun colek cream ekonomi menceritakan bahwa sang anak atau Naysilla Mirdad yang  ingin pergi dengan temannya dan Naysilla bingung memilih gaun yang cocok untuk dikenakan,  setelah memilih gaun di lemari dari sekian banyak pilihan ia pun tak merasa cocok. Dan ibunya dahulu, Sang ibu mendekati dan memperlihatkan sebuah foto sang ibu mengenakan gaun berwarna ayah orange dan sampai saat ini gaun tersebut masih disimpannya. Akhirnya Naysilla mengenakan gaun tersebut yang masih bagus karena dicuci dengan sabun cream ekonomi. d. Iklan Mobil Suzuki Ertiga Lebih Mengerti Keluarga (versi Keluarga Arie Untung Iklan ini menggambarkan keluarga yang memilih menggunakan produk kendaraan Suzuki ertiga karena produk ini dikhususkan untuk keluarga, dengan ukuran lebih besar, interior yang elegant serta lebih sporty dengan harga terjangkau sehingga konsumen yang menggunakan merasa lebih nyaman. Dalam iklan tersebut menggambarkan peran instrumental keluarga dalam keputusan pembelian produk kendaraan roda empat yang sesuai dengan peran fungsional, melibatkan aspek keuangan, karakter performansi dan sifat fungsional.
Apakah akan ada lebih banyak atau lebih sedikit wanita yang bekerja di luar rumah pada masa datang? Variabel apa yang harus dipertimbangkan dalam menjawab pertanyaan ini? Bagaimana jawabannya mempengaruhi permintaan akan produk konsumen? Iya, menurut kami akan ada lebih banyak wanita yang akan bekerja diluar rumah pada masa yang akan datang. Variabel yang mempengaruhi misalnya saja modernisasi dan globalisasi. Selain itu dipengaruhi variabel struktural misalnya saja pendapatan, status keluarga, jumlah keluarga. Hal ini karena dengan semakin maju nya jaman maka kesenjangan antar kaum wanita dan lelaki semakin tidak terlihat, meskipun batasan batasan masih ada menjalankan/memilih namun apa yang wanita mereka labih mempunyai inginkan. Kaum kebebasan wanita mulai untuk bisa memperjuangkan apa yang diinginkan nya, jadi mereka tidak hanya bekerja dirumah mengurus rumah tangga melainkan juga bisa berkarya diluar rumah. Contoh lain adalah dengan banyaknya jumlah anggota keluarga seorang wanita juga merasa mempunyai beban untuk ikut membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Variabel lain bisa saja variabel ekonomi, semakin kedepan tantangan dalam hidup juga pasti akan lebih berat, kebutuhan semakin banyak dan juga harganya semakin mahal. Oleh karena itu para wanita membuat keputusan untuk ikut bekerja diluar rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan kebutuhan pribadi wanita sendiri. hal ini tentu saja akan berpengaruh dengan permintaan akan produk tertentu, misalnya saja dengan kaum wanita yang mulai bekerja dilluar rumah tentu mereka akan mempunyai simpana uang sendiri, karena mempunyai uang sendiri itulah mereka bisa membeli barang barang yang diinginkan. Misalnyanya tas, sepatu, atau apapun. Padahal sebelumnya, mereka tidak bisa membeli karena merasa tidak punya uang sendiri dan berfikir bahwa kebutuhan keluarga lebih penting. Contoh lain, dengan sibuknya para wanita bekerja diluar rumah, tentu para wanita tidak sempat mengurusi beberapa hal dalam rumah tangga. Sehingga penjualan terhadap produk tertentu yang bertujuan untuk membantu mempermudah para wanita ini juga pasti akan meningkat